Kamis, 31 Oktober 2013

Malam Jum'at yang melelahkan

      Halooo, selamat malam semua. Apa kabar anda hari ini? sehat? Allhamdulillah. Kalo saya sih, tidak begitu sehat yah atau bisa dibilang sedikit kecapek'an. Kenapa demikian? timbul pertanyaan!! haha sudah seperti wisben aja kata-katanya. Karena saya sibuk, bisa di bayangkan 3 hari bolak balik ke tempat yang sama yang jarak lebih dari 32km capek!! ya emang :-p. 
       Hari ini pun sama. Bolak-balik palembang layo. haduhhh capek deh pokoknya dan juga besok lusa yaitu hari minggu juga harus pulang ke desa. bukannya bermaksud mau menggeluh sih tapi sudah 4 hari di jalan terus lama-lama keropos juga nih tulang. 
        Eniwei, ini adalah hari ke tiga dari agenda palembang-layo minggu ini dan menyisakan 1 hari lagi yaitu hari pamungkas. Hari apa lagi coba kalo bukan hariani hari minggu. well, semoga hari itu bisa di pake buat liburan dan refreshing. semoga !!
       Betewe, hari ini aku ada cerita loh. Menurutku hari ini adalah hariani hari yang cukup panjang. Kita mulai dari pagi. Saat pagi tadi, saya collaps karena deadline cerpen. yah, jadi pukul empat pagi tadi ini badan modus autopilotnya aktif trus bangun dan mulai nulis cerpen. Karena masih rada-rada setengah sadar jadi nulis cerpennya mulai ngaco. Terus, dengan sigap modus siaga aktif jika modus auto pilot mulai melemah. Buka laptop langsung ngetik ulang cerpen itu, dan selesai tepat pukul 6 pagi. amajing!!
       Karena saya orangnya santai jadi semua pekerjaan  di bawa santai juga salah satu nya adalah mandi. Sambil males malesan dan muka yang ingin tidur lagi, saya nonton berita olahraga di tipiwan. Apa yang terjadi setelah itu? saya mandi pagi pukul tujuh dan Allhamdulillah hampir terlambat ikut UTS isbd pagi tadi. Sekali lagi, amajing!!
        Pada siangnya, saya bolos kuliah botani dan berangkat ke layo. sendirian, sepi, kedinginan, kepanasan di jalan karena gak punya teman. Si elisa diajakin kelayo malah gak mau, dianya kepingin sama bagus berangkatnya. ya udah deh.. oke oke. sampai di layo pukul 14:30 dan itupun pake acara nunggu kakaknya yang jaga posko bwpi untuk ngasih formulir sama cerpennya.
       Sore harinya aku pulang kedesa dengan maksud dan tujuan tertentu huahahaha. Saya berperinsip bahwa "uang itu tidak datang dengan sendirinya, tapi uang itu harus dijemput". Nah, karena prinsip itulah aku pulang dan menjemput uangku, hasilnya? amajingg seratus ribu di tangan. Setelah istirahat di rumah, saya melanjutkan perjalanan hari ini dengan berpulang ke palembang. Ternyata saya pulang saat waktu maghrib dan jalanan mulai gelap. Saat bawa motor, saya sangat hati-hati karena malam ini adalah malam jum'at dan gak lucu dong, kalo kecelakaan di malam jum'at.
      Sampai di palembang, aku lebih memilih jalan kota ketimbang lewat musi 2. Jadi dengan suasana hujan gerimis aku menyusuri kota ini. Hampir tiba di ampera, saya tertegun melihat warna ampera ini ke ungu-unguan dan tertarik singgah tuk menyaksikannya. berikut beberapa fotonya :

waktu pertama parkir tadi, rasanya ingin cepat-cepat jepret. walaupun kualitas gambarnya jelek

tampak beberapa kaula muda dan bapak-bapak jalan sama anaknya

ini foto agak jauhan dari ampera, di ambil di depan bkb

       Sebenarnya sih nyesek juga, karena jalan-jalan sendiri. Jempret sana jempret sini, gak ada temen ngoborol emang membusankan. nah, saat liat di sekeliling pada bawa pasangannya seketika itu sindrom galau muncul dan mengakibat kan kelaparan yang berlebihan. Jadi untuk mengantisipasinya saya pergi ke warung pemadam kelaparan terdekat dan hasilnya.. hari yang lelah inipun berakhir dengan di eksekusinya nasi goreng ini. nyam nyam nyam..
nasi goreng ala pkl haha

oke sekian postingan ini, atas perhatiannya saya ucapkan tengkyu <3

Selasa, 29 Oktober 2013

Selalu dua

      Yawn! selamat malam semoa, jumpa lagi dengan saya mahluk aneh bermata dua, berlobang hidung dua, bertangan (read : memiliki tangan) dua, dan berkaki (read : memiliki kaki). Saya adalah orang yang tak pernah tidur, bermaksud untuk menghibur, walaupun tulisannya sedikit agak ngawur. Lah, kok tulisannya mirip sama acara opeje ? ya gak papa, yang penting ini cuma opening, you know!
      Sekarang saya ingin bicara sedikit panjang dan agak lebar tentang dua. Kata dua sangat banyak cerita di balik namanya, sebenarnya kata dua itu kata yang digunakan setelah kata satu. Baru tahu kan? hahaha saya juga. Dan tiba-tiba pembaca yang budiman menjadi emosi, seluruh yang baca pada ambil sepatu/sendal buat nimpuk saya. sori sori, becanda dikit.
      Kata dua itu hebat, dan sampai kapanpun tetap hebat. Gimana ngakk coba? kata dua, atau angka dua itu selalu berada di dalam bayang-bayang kata satu atau angka 1. Baru kepikiran kan betapa sabarnyan angka dua itu, sampai kiamat pun juga begitu. Sewaktu SD saya tidak pernah naik kelas dapet ranking satu. Paling kece juga ranking 2 itu pun udah kelas 6 dan semester 2, bayangkan gimana caranya mau dapet ranking satu coba?. Lalu, angka 2 mengajarkan kesabaran padaku dan menunjukkan bahwa dua anak itu lebih baik ranking dua itu lebih baik dari pada ranking tiga atau gak dapet sama sekali.
       Dewasa ini, kebanyakan orang selalu nyesek kalo dengar kata dua. Contohnya, ibuk-ibuk yang di duain bapak-bapak (read : suaminya), cewek atau cowok yang diduakan hatinya, runner up atau juara dua atau yang lebih parah adalah mengulangi kesalahan yang sama untuk kedua kalinya. Iyalah pasti sakit banget rasanya.
       Tapi, di balik itu semua kata dua banyak bermakna positif, ngakk mesti negatif melulukan. Kalian pasti sering dengar, "andi duakali lebih ganteng dari dede" bisa juga "Tono duakali lebih pintar dari pada budi" bahkan ada juga celetukan yang esktrim kayak gini "ehh lihat, cewek itu dua kali lebih cakep dari mantan loh. Dekatin gih, biar gak mewek ke gua terus" untuk kasus yang satu ini, jomblonya udah akut.
       Yahh, terlepas dari itu semua. Tergantung kita sih gimana menanggapi kata dua itu dengan baik atau buruk. Kata dua itu tak selamanya jelek. Jadi, bila kita mendapatkankan kata dua, jangan selalu berpikir buruk terhadapnya tapi pikirkanlah yang baik misalnya : "sal, si irvan dua kali lebih jelek dari pada loh. Tapi, kenapa yah sih irvan laku banget bahkan kemarin jalan sama cewek cakep." cara membalas statement itu dengan baik dan pikiran positif adalah "yaelahh broo, si irvan itu kan orangnya nakal. Bad boy lagi, jadi kalo saya mau punya pacar kayak si irvan maka saya harus duakali lebih badboy dari irvan." hahaha, kalian udah besar udah bisa menentukan mana yang baik dan mana yang buruk. If you know what i mean! #selamat malam

Minggu, 27 Oktober 2013

Penulis, Menulis, Sesungguhnya

     Setiap orang, bila mendengar kata "penulis" pasti terpikirkan tentang menulis. Mungkin sebagian orang berfikir menulis merupakan hal gampang, menulis adalah hal yang sangat mudah. Tapi mengapa? kalau menulis itu semudah anggapan orang banyak mengapa masih banyak orang-orang yang belum bisa menulis. Para anak-anak yang tidak bisa menulis padahal di usia mereka harusnya sudah merasakan indahnya suasana sekolah.
     Menulis itu bukanlah perkara yang sulit, apa bila kita senang melakukannya. Setiap kegiatan yang di lakukan dilakukan dengan rasa senang dan ikhlas dalam menjalaninya akan terasa begitu enjoy! dalam mengerjakan. Menulis itu tidak punya batasan, entah kau harus beragama atau tidak, warna kulitmu harus hitam atau putih, sukumu harus sunda atau jawa bahkan batak. Kau tidak punya syarat apapun untuk menulis.
     Berbeda dengan yang namanya "penulis". panggilan untuk orang-orang yang gemar menulis itu adalah penulis. Bagiku, penulis itu adalah sebuah gelar yang datang secara langsung. Tidak perlu harus  mempunyai ijazah atau nilai IPK di atas 3 untuk jadi penulis. Yang hanya kau butuhkan adalah kerja keras, dan semangat supaya tetap menulis. Oh iya, kalo tidak ada pena atau kertas. Kamu bukanlah penulis, tapi cuma penghayal atau pelamun, (benar gak sih tulisannya pelamun?)
      Menjadi penulis itu susah-susah gampang, *ehm, saya berbicara seperti sudah jadi penulis best seller*. susahnya ketika kalian sudah mentok di paragraf awal untuk membuat sebuah tulisan. Itu yang sering saya alami. Tapi yakinlah, dengan banyak membaca kesulitan itu akan teratasi. Banyak membaca merupakan syarat khusus bagi seorang penulis, karena di samping kalian bisa menambah wawasan kalian juga bisa menambah perbendaharaan kata yang kalian pahami.
      Menjadi penulis itu mengasyikkan, jangan salah berpikir kalau penulis itu hanya pekerjaan wanita. Siapa coba yang tak kenal Raditya Dika? atau Arief Muhamad penulis novel "poconggg juga pocong" satu lagi Benazio R Putra dengan bukunya yang kocak "benabook". Mereka semua laki-laki kan? kalo gak percaya coba aja tanya langsung atau bisa di cek sendiri ketulenan cowoknya.
     Saat kamu menulis, kamu bisa mengeskpresikan apapun yang ada di dalam pikiran kamu. Menuangkan nya dalam bentuk ide atau gagasan. Menuliskan apa yang sedang kamu rasakan, kamu pikirkan, kamu bayangkan. Aahhhh itu merupakan hal yang paling melegakan dikala kita tidak punya teman curhat siapapun. Mau curhat ke si A mulutnya ember, curhatan bisa bocor ke siapa saja dan kemana saja bagi yang membutuhkan. atau curhat ke si B yang notabene contohnya sering keceplosan? kan wori bangett. Nah itulah gunanya menulis, kalian bisa memendam perasaan itu dalam-dalam *lirik yang suka secret admirer*. Tapi yah, ada kalanya kalian harus ungkapkan apa yang kalian pikirkan ke orang yang kalian suka, itu saran saya. 

oke semua, mari menulis :-)